Bismillahirrahmanirrahim….
Assalamualaikum wr.wb..
meski tak seindah kata pujangga namun kata-kata inilah yang mewakili rasa saat ini.. :) monggo dibaca..
Cerita ini tentang
seseorang yang kuanggap paling berkesan, tentang seseorang yang kepergiannya
akan merusak semua hal yang ditinggalkannya, tentang seseorang yang
kepergiannya tidak bisa diikhlaskan dan tentang seseorang yang sebetulnya belum
siap pergi tapi dengan terpaksa harus pergi karena ada cita2 lain yang harus diraih.. :’(
Pergi karena tuntutan
masa depan memang selalu menjadi
problematika pribadi,meninggalkan semua kebiasaan, meninggalkan kampung halaman
dan yang paling penting adalah meninggalkan sebuah hobby yang didalamnya
terdapat sebuah gubuk kecil dengan
keluarga kecil tempat dia berbagi.. sesaat kepergiannya membuat gubuk itu sepi,
bukan karena tidak ada penghuni namun karena orang yang biasa digubuk itu sudah
pergi, gelak tawanya tidak ada lagi, dan
sobekan2 ceritanya kini hanya menjadi sebuah inspirasi..
Sesaat dia datang memberikan
sedikit pengharapan bagi orang dan gubuk kecil yang telah ditinggalkan, mengubah
warna yang sempat abu2 bisu kini menjadi pelangi yang memancarkan warna merah
kuning hijau bahkan ungu,.. namun kedatangannya hanya untuk mengabdikan diri di
kegiatan terkhirnya, mengisi kekosongan waktu sebelum akhirnya dia betul2 pergi
mencari kehidupan yang sebenarnya, namun tidak seperti biasanya,ada yang beda darinya
kulihat dia seakan tidak ingin lagi turun langsung menangani masalah dikegiatan
yang notabene ini adalah kegiatan dan kerja2 terkhirnya, ada apa?? Satu hal
yang kuingat dari ceritanya, saat itu dipenghujung malam diperjalanan yang dingin
menuju suatu tempat, ada satu hal yang paling ia sesali dari dirinya…
prinsipnya… yanhh prinsipnya selama ini menyimpan konflik pribadi, disisi lain
dia bangga akan dirinya yang selalu di butuhkan oleh kebanyakan orang namun
disisi lain secara tidak langsung prinsipnya merusak apa yang selama ini dibangunnya sendiri..
INGIN SELALU MENJADI AKAR BAGI SETIAP TANAMAN, sehingga dia bisa mengatur kemana
arah pertumbuhan tanaman itu, sehingga hidup dan matinya tunaman itu ada
padanya krna dia adalah akarnya... dia selalu menjadikan dirinya orang yang
sangat penting dan selalu dibutuhkan sehingga ketidak adaannya selalu membuat orang lain resah dan pasti akan mencarinya sampai saat dia
pergipun, fikirannya masih sering terganggu karena dirinya sudah terlanjur
menjadi akar, sudah terlanjur membuat orang lain tidak terbiasa tanpanya..
penyesalan mungkin sedikit ada padanya,.sehingga cara inipun dilakukannya, dengan
tidak turun langsung mengatasi masalah yang ada pada kegiatan terakhirnya
melainkan mengutus beberapa orang yang dipercayainya untuk mengatasi semuanya, dengan
harapan agar ada orang lain yang bisa melanjutkan dan mempertahankan apa yang telah
dibangunnya , agar ada akar lain yang bisa menggantikan dirinya,. Walau mungkin
sedikit kecewa karena karena ada kesan yang tidak membahagiakan diending kegiatan
terkhirnya namun caranya kali ini setidaknya
bisa membuat dirinya untuk tidak lagi menjadi akar, mungkin secara
perlahan-lahan dia memilih menjadi batang, daun, biji atau mungkin bunga yang
pada akhirnya mendatangkan manfaat ketika lebah datang menghisap madunya.. kini
disetiap sore disebuah gubuk kecil dengan keluarga kecil yang didalamnya selalu
penuh canda tawa kini seolah-olah kembali menjadi abu2.. entahh kapan warna itu
akan datang lagi,.. mungkin setelah akar baru muncul atau mungkin setelah sadar bahwa tanaman yang
kehilangan akar tidak selamnya akan mati, namun bagian tatanaman yang lain yang
masih berfungsi masih bisa membentuk akar baru, seperti singkong yang kehilangan akarnya tetapi dengan
batangnya yang ditancapkan ditanah dengan bantuan air dan mineral dalam tanah
batangnya mampu menghasilkan akar, seperti cocor bebek yang daunnya
dipatahkan kemudian diletakkan di tanah dari daunnya tumbuh akar dan seperti pinus
yang strobilus nya (buah) bisa tetap tumbuh walaupun telah jatuh ditanah namun
masih mampu menghasilkan akar baru untuk melanjutkan pertumbuhannya..
Ketidaksiapan akan orang
yang meninggalkan dan orang yang ditinggalkan selalu menjadi boomerang di
sebuah potret kehidupan, seakan-akan ingin menyalahkan keadaan, namun disini
tumbal pusaran waktu yang kusalahkan, waktu seakan-akan tidak ingin
mengabadikan sebuah kebahagiaan, waktu selalu mengambil semua dengan atau tanpa alas an, kadang
memisahkan karena alasan cinta dan
kadang memisahkan karena alasan cita-cita,. namun ingatlah kita sama2 berada
pada kondisi yanga tidak menyenangkan, kita berada pada kondisi yang sama-sama
kita tidak inginkan ,. Tapi kita harus bertahan karena tidak ada yang boleh
kita sesalkan hidup memang selalu menjadi
teka-teki tuhan, hidup selalu menjadi sebuah pilihan memilih untuk mati tanpa
akar, atau berusaha hidup dengan bagian dari tanaman lain yang bisa
menghasilkan akar dengan bantuan alam…
_the End_